Salah satu latar belakang pembangunan KTM Labangka adalah besarnya
potensi komoditas unggulan jagung dengan luas tanam ± 11.281 Ha dengan
produksi rata-rata 8 – 12 Ton/Ha disamping komoditas lainnya seperti ubi
kayu, cabe dan labu dapat dikembangkan.
Disamping itu keindahan alam yang berada pada pesisir pantai selatan
dapat dikembangkan sebagai obyek pariwisata. Perkembangan di Bidang
Peternakan yaitu ternak besar seperti sapi, kerbau yang dapat
dikembangkan sebagai pusat perkembangan ternak.
Kelancaran arus transportasi yang dapat berkembang dengan baik,
mengingat jarak antara pusat ekonomi di Kecamatan Plampang tidak jauh
sehingga nantinya dapat menarik investor dari luar untuk berinvestasi di
Lokasi KTM Labangka.
Pembangunan dan pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Labangka
sebagai Lokasi Pusat KTM dibangun pada lokasi lahan sisa HPL Labangka
dan Pengembangannya pada UPT Binaan 1 lokasi, permukiman transmigrasi
yang sudah ada sebanyak 8 lokasi dan wilayah Desa sekitarnya dalam
wilayah Kecamatan Plampang dan Kecamatan Maronge.
KTM Labangka dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan pembangunan
sarana dan prasarana di Kawasan Transmigrasi, meningkatkan kemudahan
dalam memenuhi kebutuhan dasar dan terbukanya kesempatan pertumbuhan
sosial ekonomi di kawasan transmigrasi, menciptakan sentra-sentra
pertumbuhan ekonomi masyarakat yang nantinya dapat menarik para investor
dan mendukung kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Sumbawa yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa.
Program Pembangunan dan Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM)
Labangka merupakan salah satu kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumbawa
yang membuka peluang investasi kepada pihak swasta. Selama ini
perusahaan yang ingin melakukan investasi dengan program pembangunan
Kota Terpadu Mandiri adalah PT. Donghae Indonesia yang bekerjasama di
bidang Agrobisnis dan Agroindustri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar