Rabu, 23 April 2014

Kota Terpadu Mandiri ( KTM ) Labangka

Salah satu latar belakang  pembangunan KTM Labangka adalah besarnya potensi komoditas unggulan jagung dengan luas tanam ± 11.281 Ha dengan produksi rata-rata 8 – 12 Ton/Ha disamping komoditas lainnya seperti ubi kayu, cabe dan labu dapat dikembangkan.
Disamping itu keindahan alam yang berada pada pesisir pantai selatan  dapat dikembangkan sebagai obyek pariwisata. Perkembangan di Bidang Peternakan yaitu ternak besar seperti sapi, kerbau yang dapat dikembangkan sebagai pusat perkembangan ternak.
Kelancaran arus transportasi yang dapat berkembang dengan baik, mengingat jarak antara pusat ekonomi di Kecamatan  Plampang tidak jauh sehingga nantinya dapat menarik investor dari luar untuk berinvestasi di Lokasi KTM Labangka.
Pembangunan dan pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Labangka sebagai Lokasi Pusat KTM dibangun pada lokasi lahan sisa HPL Labangka dan Pengembangannya pada UPT Binaan  1 lokasi, permukiman transmigrasi yang sudah ada sebanyak 8 lokasi dan wilayah Desa sekitarnya dalam wilayah Kecamatan Plampang dan Kecamatan Maronge.
KTM Labangka dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana di Kawasan Transmigrasi, meningkatkan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan dasar dan terbukanya kesempatan pertumbuhan sosial ekonomi di kawasan transmigrasi, menciptakan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi masyarakat yang nantinya dapat menarik para investor dan mendukung kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Sumbawa yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa.
Program Pembangunan dan Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Labangka merupakan salah satu kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumbawa yang membuka peluang investasi kepada pihak swasta. Selama ini perusahaan yang ingin melakukan investasi dengan program pembangunan Kota Terpadu Mandiri  adalah PT. Donghae Indonesia yang bekerjasama di bidang Agrobisnis dan Agroindustri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar